My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Istirahat Tidur

Kebutuhan Istirahat / tidur Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam ± sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu di perhatikan dengan baik, karena istirahat yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih delapan jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama satu jam. Ibu hamil harus menghindari posisi duduk dan berdiri dalam menggunakan kedua ibu jari, dilakukan dua kali sehari selama dua menit. Posisi Tidur Ibu Hamil Menghabiskan waktu tentu menguras energi, semua aktifitas pasti membakar kalori dan menjadikan tubuh lemas. Maka, satu-satunya hal yang dapat dilakukan untuk memulihkan tenaga adalah istirahat.Pada kehamilan trimester awal wanita hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi, yang terpenting adalah dapat memberikan rasa nyaman. Posisi tidur yang nyaman akan sulit didapat oleh wanita hamil yang usia kehamilannya pada trimester ketiga dimana uterus mulai membesar sehingga sulit dalam menentukan posisi tidur. Beberapa posisi tidur ibu hamil: a. Posisi Tengkurap, Menurut Rahmi (2008) dan Dewi (2008) Di awal kehamilan posisi ini cukup aman, namun paska kehamilan trimester pertama, saat payudara mulai membesar dan lebih sensitif, posisi ini tidak lagi disarankan. Begitu juga di minggu ke 14 saat perut mulai membesar, posisi ini tidak lagi nyaman sehingga harus menyokong paha dengan bantal. Dari hasil survei, di kehamilan 16 minggu, hanya 1 persen ibu hamil yang tidur dengan posisi ini dan 0 persen pada usia kehamilan di atas 16 minggu. b. Posisi Telentang. Dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu wanita hamil untuk tidak tidur telentang, karena dengan tidur posisi telentang meletakan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur dengan posisi telentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, gangguan pencernaan, menganggu pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Seperti turunnya tekanan darah yang menimbulkan sakit kepala. Sedangkan wanita yang memiliki tekanan darah tinggi, posisi ini sama sekali tidak dianjurkan (Suririnah, 2004) dan (Dewi, 2008). c. Posisi Miring Ke Kiri. Menurut Bobak (2004), Musbikin (2005), dan Dewi (2008) Wanita hamil sangat dianjurkan untuk tidur dengan posisi miring kekiri, terutama dikehamilan 16 minggu, karena janin akan mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang lebih maksimal. Posisi ini juga membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakkan di kaki, pergelangan kaki dan tangan. d. Posisi Miring Ke Kanan. Posisi ini juga aman bagi wanita hamil, sehingga dapat berganti posisi dari miring ke kiri atau kekanan, tergantung kenyamanannya (Dewi, 2008). Jika posisi punggung bayi kebetulan berada di sebelah kanan, pada saat tidur miring kekiri maka janin akan "memberontak" terus-menerus. Hal ini karena posisi janin seolah-olah jatuh tertelungkup, untuk mengatasinya dianjurkan untuk tidur miring kekanan (Musbikin, 2005) Di kehamilan usia lanjut, saat perut telah begitu besar, akan merasakan kondisi kurang nyaman, seperti kram, sering buang air kecil, kontraksi palsu, tendangan bayi, dan peningkatan asam lambung yang membuat anda kerap terbangun dan mengubah posisi tidur beberapa kali. Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi para pakar menganjurkan bahwa setelah kehamilan 16 minggu, sebaiknya wanita hamil tidur dengan posisi miring ke sisi kiri. Posisi tidur miring kekiri dianjurkan selama kehamilan karena posisi tidur miring ke sisi kiri dapat membantu mengoptimalkan aliran darah oksigen dan nutrisi ke fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena kava asenden (hipotensi supine) (Bobak, 2004). Menurut Rahmi (2008) Posisi miring kekiri juga membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakkan di kaki, pergelangan kaki dan tangan.

0 komentar:

Posting Komentar